Peran Kolaborasi Multi-Pihak dalam Mengatasi Dampak Perubahan Iklim : Pembelajaran dari Program VICRA
Keywords:
Perubahan Iklim, Ketahanan Pangan, Kelompok Rentan, Adaptasi Iklim, VICRA, PKBI Sumatera BaratAbstract
Perubahan iklim memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan manusia, terutama dalam sektor pertanian, ekonomi, dan kesejahteraan sosial. Di Kabupaten Padang Pariaman, perubahan iklim menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir dan kekeringan, yang mengancam ketahanan pangan dan mata pencaharian petani. Kelompok rentan seperti perempuan dan nelayan pesisir seringkali menjadi yang paling terdampak, menghadapi kesulitan dalam mengakses sumber daya untuk adaptasi iklim. Program Voice for Inclusiveness Climate Resilience Actions (VICRA) yang dilaksanakan oleh PKBI Sumatera Barat sejak November 2021 bertujuan meningkatkan akses, partisipasi, dan kontrol kelompok petani rentan terhadap sumber daya pertanian melalui aksi berketahanan iklim. Program ini melibatkan berbagai kegiatan advokasi, peningkatan kapasitas, dan kolaborasi multi-pihak. Hasil menunjukkan peningkatan akses dan partisipasi kelompok rentan dalam sumber daya pertanian, penguatan kapasitas institusi lokal, serta pengaruh positif terhadap kebijakan adaptasi iklim di tingkat lokal. Tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan resistensi terhadap perubahan berhasil diatasi melalui bantuan teknis dan dukungan moral. Program VICRA memberikan pelajaran penting tentang efektivitas pendekatan inklusif dan kolaboratif dalam meningkatkan ketahanan iklim di daerah lain.
References
IFAD (International Fund for Agricultural Development). (2013). Smallholders, food security, and the environment. Retrieved from https://www.ifad.org/documents/38714170/39144386/smallholders_report.pdf
IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change). (2014). Climate change 2014: Impacts, adaptation, and vulnerability. Part A: Global and sectoral aspects. Contribution of Working Group II to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Cambridge University Press.
Pretty, J. (1995). Participatory learning for sustainable agriculture. World Development, 23(8), 1247-1263. doi:10.1016/0305-750X (95)00046-F
Adger, W. N., Dessai, S., Goulden, M., Hulme, M., Lorenzoni, I., Nelson, D. R., … Wreford, A. (2009). Are there social limits to adaptation to climate change? Climatic Change, 93(3–4), 335–354. https://doi.org/10.1007/s10584-008-9520-z
Aryal, J. P., Rahut, D. B., Maharjan, S., & Erenstein, O. (2018). Factors affecting the adoption of multiple climate-smart agricultural practices in the Indo-Gangetic Plains of India. Natural Resources Forum, 42(3), 141–158. https://doi.org/10.1111/1477-8947.12152
Sari, H. P., & Suci Kurnia Sari. (2023). Analisis Neraca Air Untuk Tanaman Padi Dalam Upaya Adaptasi Dan Mitigasi Bencana Terhadap Kelompok Rentan. Ekasakti Jurnal Penelitian & Pengabdian (EJPP), 3(2), 156–170.
Sarma, M., & Pais, J. (2008). Financial Inclusion and Development: A Cross Country Analysis. In Annual Conference of the Human Development and Capability Association, New Delhi, 168(10–13), 1–30. https://doi.org/10.1002/jid
UNDP (United Nations Development Programme). (2010). Gender, climate change and community-based adaptation. Retrieved from https://www.undp.org/publications/gender-climate-change-and-community-based-adaptation
World Bank. (2010). World Development Report 2010: Development and Climate Change. Washington, DC: World Bank. doi:10.1596/978-0-8213-7987-5
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Suci Kurnia Sari, Henny Puspita Sari (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.